Sebenernya ini bener-bener edisi "nampung". Nampung kenangan-kenangan semasa sekolah (mayoritas masa MA -Madrasah Aliyah-). Karena jujur aja saya tipe orang yang seneng ngoleksi barang-barang yang menurut saya penuh kenangan (yang menurut orang lain sebenernya lebih kayak ngumpulin sampah, he ...).
Tapi, ada masa di mana barang-barang itu menumpuk terlalu banyak. Sehingga saya harus memilih beberapa diantara mereka untuk dibuang. Biasanya ini terjadi saat saya beberes kamar (nggak usah bayangin seberantakan apa kamar saya nyimpen itu semua yak 😁😁😁). Kebetulan kemarin saya harus melakukan itu lagi. Ternyata terlalu banyak yang menurut saya sudah harus dibuang. Masalahnya terlalu banyak juga rasa sayang saya pada benda-benda itu. Rasanya gak tega buang mereka 😂😂😂. Eh ... tetiba inget satu episode Spongebob Squarepants (aduh maaf ya, bukan inget kisah Rasul atau sahabat gitu). Di episode itu si Spongebob yang nggak bisa buang benda-benda -yang sebenernya sampah- penuh kenangan. Akhirnya Squidward menyarankan Spongebob untuk memotret semua benda-benda itu sebelum dibuang (yang sering nonton Spongebob pasti tau lah itu edisi yang mana 😆😆😆).
Yups. I do that!! Akhirnya ada beberapa yang benar-benar harus saya buang. Dan saya memotretnya sebelum membuang itu semua (mohon maaf yang merasa terganggu dengan cerita ini 😌😌😌). And here there are ....
Ini gambar yang saya buat untuk tugas Bahasa Indonesia waktu MTs. (lupa materinya apa, kalau nggak salah sih tentang iklan-iklan gitu). Kalau kata temen-temen sih 11-12 alias mirip sama aslinya ....
Dan pas saya liat gambar ini saya jadi mikir, kenapa waktu kuliah saya gak jadi ambil desain grafis karena merasa gak bisa gambar ya? Padahal, kalau liat gambar ini sebenernya lumayan lah. Tinggal diasah lagi. Tapi, ya ... sudahlah. Masa itu sudah lewat. Dan saya juga nggak pernah menyesali jurusan yang saya ambil waktu itu 😉)
Gambar sistem pencernaan manusia ini saya buat waktu kelas 1 MA (Madrasah Aliyah). Tugas IPA. Nggak tega buangnya karena waktu itu ngegambarnya sepenuh hati banget 😰😰. Sampe diulang beberapa kali bikinnya. Dan ini yang paling fix. Ya ... walaupun nilainya standar aja sih ....
Ini salah satu pelajaran yang saya suka. Yups, kaligrafi, seni Islam yang kece. Mungkin karena ini pelajarannya corat-coret, mainin warna (simple-nya ini gak seribet matematika, eh ...).
Kaligrafi coretan saya ini gak bagus-bagus amat sih sebenernya. Tapi, saya tetep suka tetep nyimpen ini ... hoho. Sementara saya harus tetap membuang buku sketsa ini karena sebagian sudah dimakan rayap 😂😂😂.
Salah satu jenis kaligrafi yang paling saya suka tuh yang ini. Kaligrafi kufi. Kalau dulu sih karena ngerasa buatnya gampang. Cukup pake pensil biasa dan penggaris. Yang penting ukuran tiap kotaknya sama. Nggak perlu pake pensil kaligrafi gepeng, ngukirnya susssah dan hasilnya gak sesuai ekspektasi 😌😌😌.
Sekarang tetep suka kufi. Tapi bukan karena gampang buatnya. Karena setelah mempelajari teori kufi, buatnya nggak sembarangan lho. Jenis hurufnya. Cara nyusunnya. Semua penuh perhitungan.
Hihi ... kalau yang ini surat-surat dari anak MI Nurul Qolbi tahun 2009. Jadi, ceritanya waktu itu kan lagi rame-ramenya iklan SMK yang output siswanya siap kerja. Nah, sekolah saya gak mau kalah. Madrasah Aliyah juga punya output yang gak kalah kok dari SMK. Jadilah, tahun itu, dimulai dari angakatan saya, sekolah buat program yang mewajibkan PPL (lupa ya, apa kepanjangannya). Yang pasti kami-kami harus praktik ngajar di sekolah dasar selama 2 minggu.
2 minggu yang cukup melelahkan. Karena dari pagi sampai dzuhur kami harus mengajar. Setelah itu sampai jam lima sore kami harus ke sekolah, pelajaran tambahan untuk persiapan UN.
Tapi, siapa sangka 2 minggu itu ternyata punya banyak kesan. Baik untuk kami, siswa-siswa SD yang kami ajar juga guru-guru di SD tersebut. Jadilah ada drama nangis-nangisan di hari terakhir ngajar. Hampir semua murid yang kami ajar membuat surat untuk kami. Dan ini beberapa dari puluhan surat yang akhirnya saya harus buang 😭😭😭😭. Anak-anak yang dulu kami ajar, sekarang sebagian sudah ada yang lulus SMA tahun ini sepertinya. Hihi, jadi berasa tua yak ....
Oke, next. Ini adalah UTS waktu kelas XII. Bukan mau pamer nilainya, ya. Tapi apa yang saya pelajari waktu itu. Ini adalah pelajaran Fiqih bab KHILAFAH. Ough, tiba-tiba saya kaget sendiri baru inget lagi kalau dulu saya pernah belajar tentang Khilafah se-detail ini. Rasanya saya akan buat tulisan khusus aja buat bahas ini. Hihi .. tunggu, ya ....
Yang jelas, ini menunjukkan bahwa Khilafah adalah ajaran Islam serta kewajiban bagi kita umat Islam. Penjelasan lebih lanjut di next tulisan ya ....
Nah, kalau yang ini bukan tugas atau apa pun. Ini saya buat karena iseng aja. Waktu itu lagi seneng-senengnya belajar lukis. Kebetulan waktu itu saya abis belajar eksklusif gitu sama pelukis POT (painting on t-shirt) di Cibinong.
Dari dulu tuh seneng banget sebenernya ngewarnain. Sempet juga pengen jadi pelukis 😂😂😂
Lukisan yang sebelah kanan ini, nggak tau kenapa tiap liat ini seperti ada feel tentang pikiran, penat yang buncah. Lepas.
Haha, maaf yak, bahkan sampe kwitansi bayaran aja saya masih simpen. Karena saya tahu dalam lembaran-lembaran kwitansi itu ada pengorbanan besar orang tua yang nggak akan pernah bisa saya balas. 😭😭😭😭😭
Ya ... dari sekian banyak prasasti yang harus saya buang. Kira-kira benda di atas lah yang -sebenernya- nggak bisa saya buang. Hihi, lebay, ya .... Udah ah.
Tapi, ada masa di mana barang-barang itu menumpuk terlalu banyak. Sehingga saya harus memilih beberapa diantara mereka untuk dibuang. Biasanya ini terjadi saat saya beberes kamar (nggak usah bayangin seberantakan apa kamar saya nyimpen itu semua yak 😁😁😁). Kebetulan kemarin saya harus melakukan itu lagi. Ternyata terlalu banyak yang menurut saya sudah harus dibuang. Masalahnya terlalu banyak juga rasa sayang saya pada benda-benda itu. Rasanya gak tega buang mereka 😂😂😂. Eh ... tetiba inget satu episode Spongebob Squarepants (aduh maaf ya, bukan inget kisah Rasul atau sahabat gitu). Di episode itu si Spongebob yang nggak bisa buang benda-benda -yang sebenernya sampah- penuh kenangan. Akhirnya Squidward menyarankan Spongebob untuk memotret semua benda-benda itu sebelum dibuang (yang sering nonton Spongebob pasti tau lah itu edisi yang mana 😆😆😆).
Yups. I do that!! Akhirnya ada beberapa yang benar-benar harus saya buang. Dan saya memotretnya sebelum membuang itu semua (mohon maaf yang merasa terganggu dengan cerita ini 😌😌😌). And here there are ....
Ini gambar yang saya buat untuk tugas Bahasa Indonesia waktu MTs. (lupa materinya apa, kalau nggak salah sih tentang iklan-iklan gitu). Kalau kata temen-temen sih 11-12 alias mirip sama aslinya ....
Dan pas saya liat gambar ini saya jadi mikir, kenapa waktu kuliah saya gak jadi ambil desain grafis karena merasa gak bisa gambar ya? Padahal, kalau liat gambar ini sebenernya lumayan lah. Tinggal diasah lagi. Tapi, ya ... sudahlah. Masa itu sudah lewat. Dan saya juga nggak pernah menyesali jurusan yang saya ambil waktu itu 😉)
Gambar sistem pencernaan manusia ini saya buat waktu kelas 1 MA (Madrasah Aliyah). Tugas IPA. Nggak tega buangnya karena waktu itu ngegambarnya sepenuh hati banget 😰😰. Sampe diulang beberapa kali bikinnya. Dan ini yang paling fix. Ya ... walaupun nilainya standar aja sih ....
Kaligrafi coretan saya ini gak bagus-bagus amat sih sebenernya. Tapi, saya tetep suka tetep nyimpen ini ... hoho. Sementara saya harus tetap membuang buku sketsa ini karena sebagian sudah dimakan rayap 😂😂😂.
Salah satu jenis kaligrafi yang paling saya suka tuh yang ini. Kaligrafi kufi. Kalau dulu sih karena ngerasa buatnya gampang. Cukup pake pensil biasa dan penggaris. Yang penting ukuran tiap kotaknya sama. Nggak perlu pake pensil kaligrafi gepeng, ngukirnya susssah dan hasilnya gak sesuai ekspektasi 😌😌😌.
Sekarang tetep suka kufi. Tapi bukan karena gampang buatnya. Karena setelah mempelajari teori kufi, buatnya nggak sembarangan lho. Jenis hurufnya. Cara nyusunnya. Semua penuh perhitungan.
Hihi ... kalau yang ini surat-surat dari anak MI Nurul Qolbi tahun 2009. Jadi, ceritanya waktu itu kan lagi rame-ramenya iklan SMK yang output siswanya siap kerja. Nah, sekolah saya gak mau kalah. Madrasah Aliyah juga punya output yang gak kalah kok dari SMK. Jadilah, tahun itu, dimulai dari angakatan saya, sekolah buat program yang mewajibkan PPL (lupa ya, apa kepanjangannya). Yang pasti kami-kami harus praktik ngajar di sekolah dasar selama 2 minggu.
2 minggu yang cukup melelahkan. Karena dari pagi sampai dzuhur kami harus mengajar. Setelah itu sampai jam lima sore kami harus ke sekolah, pelajaran tambahan untuk persiapan UN.
Tapi, siapa sangka 2 minggu itu ternyata punya banyak kesan. Baik untuk kami, siswa-siswa SD yang kami ajar juga guru-guru di SD tersebut. Jadilah ada drama nangis-nangisan di hari terakhir ngajar. Hampir semua murid yang kami ajar membuat surat untuk kami. Dan ini beberapa dari puluhan surat yang akhirnya saya harus buang 😭😭😭😭. Anak-anak yang dulu kami ajar, sekarang sebagian sudah ada yang lulus SMA tahun ini sepertinya. Hihi, jadi berasa tua yak ....
Yang jelas, ini menunjukkan bahwa Khilafah adalah ajaran Islam serta kewajiban bagi kita umat Islam. Penjelasan lebih lanjut di next tulisan ya ....
Dari dulu tuh seneng banget sebenernya ngewarnain. Sempet juga pengen jadi pelukis 😂😂😂
Lukisan yang sebelah kanan ini, nggak tau kenapa tiap liat ini seperti ada feel tentang pikiran, penat yang buncah. Lepas.
RSS Feed
Twitter
Minggu, Mei 28, 2017
Unknown

















