Hujan baru saja mereda. Feeya menatap langit malam. Gelap. Tatapnya penuh tanya. Bukan pada langit, melainkan pada diri sendiri. Feeya tidak pernah merasa sekacau ini, "What's wrong with me?"
Dan hingga hari ini Feeya belum juga menemukan jawabnya.
Tentang waktu yang berlalu begitu cepat tanpa bisa melewatinya dengan baik.
Tentang beberapa hal yang dipercayakan padanya namun belum terlaksana maksimal.
Tentang rindu pada hadirnya sahabat.
Tentang cita yang belum juga mampu ditatanya.
Tentang diri yang belum juga mampu untuk lebih tegas dan percaya diri.
Feeya menghela napas. Sisa-sisa air hujan masih menetes dari atap. Suaranya memecah sunyi. Seperti lelah menghadapi diri sendiri. Ia tidak tahu caranya! Cara menerobos dinding tebal dalam diri. Bagaimana???
"Ya Allah, kuatkan aku yang begitu lemah. Istiqomahkanku yang mudah goyah," pinta hati Feeya.
Satu yang membuatnya masih terus meyakini bahwa akan ada esok yang lebih baik. Bahwa ini semua adalah proses. Proses untuk apa yang menjadi cita dan segala hal yang ingin ia capai.
Ditatapnya sekali lagi langit malam itu. Menghela napas lagi. Tapi, kali ini terdengar lebih lega. Feeya tersenyum. Ia yakin bahwa setiap orang berproses. Begitupun dirinya.
Dan bersama proses itu, Feeya yakin bahwa Allah bersamanya. Maka malam ini sejuta harap naik ke langit-Nya. Berharap Dia memperkenankannya.
Bogor, 11 Desember 2013
Dan hingga hari ini Feeya belum juga menemukan jawabnya.
Tentang waktu yang berlalu begitu cepat tanpa bisa melewatinya dengan baik.
Tentang beberapa hal yang dipercayakan padanya namun belum terlaksana maksimal.
Tentang rindu pada hadirnya sahabat.
Tentang cita yang belum juga mampu ditatanya.
Tentang diri yang belum juga mampu untuk lebih tegas dan percaya diri.
Feeya menghela napas. Sisa-sisa air hujan masih menetes dari atap. Suaranya memecah sunyi. Seperti lelah menghadapi diri sendiri. Ia tidak tahu caranya! Cara menerobos dinding tebal dalam diri. Bagaimana???
"Ya Allah, kuatkan aku yang begitu lemah. Istiqomahkanku yang mudah goyah," pinta hati Feeya.
Satu yang membuatnya masih terus meyakini bahwa akan ada esok yang lebih baik. Bahwa ini semua adalah proses. Proses untuk apa yang menjadi cita dan segala hal yang ingin ia capai.
Ditatapnya sekali lagi langit malam itu. Menghela napas lagi. Tapi, kali ini terdengar lebih lega. Feeya tersenyum. Ia yakin bahwa setiap orang berproses. Begitupun dirinya.
Dan bersama proses itu, Feeya yakin bahwa Allah bersamanya. Maka malam ini sejuta harap naik ke langit-Nya. Berharap Dia memperkenankannya.
Bogor, 11 Desember 2013
RSS Feed
Twitter
Senin, April 17, 2017
Unknown
Posted in
0 komentar:
Posting Komentar